2006-06-21

Bola itu Berhala ?

Total jumlah penganut agama Kristen di seluruh dunia 2,1 milyar, agama Islam 1,3 milyar dan Hindu 900 juta, walaupun jumlah seluruh penganut agama di dunia di gabung menjadi satu sekalipun juga; ini tidak mungkin akan bias mengalahkan para pemuja bola yang penganutnya yang berjumlah lebih dari lima milyar orang. Bahkan kalau kita jujur jumlah penganut agama diatas minimum 20% hanyalah penganut agama KTP saja alias tidak aktif, beda dengan para pemuja bola.

Bahkan kenyataan pahit yang harus diterima di Italy maupun di Spanyol yang sudah dari sejak bubuyutan mayoritas penduduknya penganut agama Katolik, tetapi kenyataannya yang berkujung ke gereja sekarang ini semakin hari semakin jauh berkurang, bahkan kalau kita lihat yang hadir di gereja kebanyakan hanya para manula atau kakek gaek saja, tetapi dilain pihak para pemuja bola dari yang muda s/d yang tua selalu berjubel memenuhi stadion dimana-mana. Tuhan agama manapun juga pada saat pertandingan bola mereka selalu kalah dipecundangi oleh bola, mereka lebih senang nonton memuja bola daripada berkujung kerumah ibadah.

Ketika dahulu kita mendapatkan bimbingan agama pertama kalinya dari ayah kita, tetapi tanyalah dan jawablah sendiri apakah Anda pernah memberikan bimbingan agama kepada putera Anda? Apakah Anda pernah memberikan hadiah Kitab Suci/Al Quran kepada putera Anda ? Boro-boro, karena alasannya sibuk dsb-nya, tetapi tidak bisa dipungkiri hampir setiap anak laki-laki pernah mendapatkan hadiah bola dari ortu-nya, bahkan ayahnyalah yang pertama kali membimbing mereka bermain bola.

Oleh sebab itulah jumlah para pemuja bola semakin hari semakin meningkat dengan pesatnya. Tidak ada pesta agama manapun di kolong langit ini yang dirayakan sedemikian lama dan sedemikian meriahnya seperti pesta perayaan Piala Dunia sekarang ini.

Bahkan pernah diadakan test terhadap para murid SMU di Belanda mereka diperlihatkan tiga gambar, Maria, Yesus dan Ronaldinho, dari hasil test tsb ternyata hanya 33% saja yang mengenal bahwa itu gambar dari Maria, 55% masih mengenal gambar Yesus, tapi lebih dari 90% mengenal Ronaldinho. Oleh para penganutnya di India: Ronaldhinho disamakan sebagai Batara Guru - Dewa Siwa (Shiva), bahkan ia disembah di kuil Nakuleswar di Kalkuta. Dan berdasarkan jajak pendapat SMN poll, ternyata 70% pemuja bola di Spanyol bersedia mati untuk Ronaldinho, apabila ia bersedia menjadi pemain dari team nasionalnya.

Firaun membangun piramid; sedangkan para pemimpin negara membangun stadion sebagai pengganti piramid misalnya Olusegun Obasanjo presiden Nigeria, walaupun setiap minggu ia rajin pergi ke gereja, tetapi tidak pernah tersirat di benaknya keinginan untuk membangun gereja, ia lebih senang dan lebih berambisi untuk membangun stadion bola, walaupun negaranya termasuk negara miskin, tetapi untuk membangun stadion Abuja ia telah menghabiskan uang satu milyar AS $, sehingga rakyatnya disana menyebut stadion tsb sebagai Abuja Tempel.

Memang tidak bisa dipungkiri bahwa di Indonesia juga banyak Firaun-firaun kecil dimana mereka telah membangun rumah ibadah dengan tujuan seperti Firaun ialah membangun piramid untuk memegahkan dirinya sendiri dengan alasan seakan-akan untuk illah mereka, tetapi kenyataannya demi ambisi dan ego dirinya sendiri, bahkan ada Pendeta yang ingin mengikuti jejaknya Firaun Ramses II dimana ia ingin membangun piramid eh gereja yang tertinggi di dunia dengan budget tiga triliun Rp.

Karl Marx menilai bahwa agama itu adalah "Opium untuk rakyat", maka saya pun menilai bahwa sepak bola itu sama efeknya seperti opium ataupun pil ekstasi yang mampu memberikan kepada kita impian rasa damai sambil menghilangkan stress maupun melupakan problem sehari-hari kita, tetapi ini hanya sejenak waktu saja. Sepak bola itu mirip seperti balon dari busa sabun yang hanya indah untuk dilihat, tetapi waktunya pun hanya sekejap saja.

Sepak Bola tidak akan dapat memberikan pencerahan maupun bimbingan dalam tatanan moral etik. Sepak bola tidak akan dapat memberikan harapan untuk kehidupan masa depan kita; entah untuk kehidupan di dunia sekarang ini maupun di akhirat. Bola itu mirip seperti berhala yang disembah, walaupun kita memberikan pengorbanan dan persembahan yang berjibun sekalipun juga, tetapi kenyataannya tidak mempunyai fungsi dan efek apapun juga untuk kehidupan spritual kita. Nonton bola tidaklah dosa selama kita tidak melupakan dan menduakan Tuhan hanya demi kepentingan dan kepuasan daging kita ini namanya musyrik.