2006-01-03

Suku Dayak

Hiduplah sebuah suku dayak yang berlokasi dilereng meratus, suka dayak ini hidup nomadan, dan suka berpindah dari satu tempat ketempat yang lain, Kehidupan suku tersebut sangatlah alami dan selalu berharap kepada adanya kebaikan alam semata, Air, Udara dan tumbuhan yang diciptakan oleh tuhan bagi mereka adalah anugerah yang tiada bandingnya.

Suku tersebut tercatat dalam sejarah Banjar adalah Suku Bukit pegunungan meratus, dan kepala sukunya adalah orang yang sakral dan sangatlah sakti. Pernah kita semua dengar bagaimana saktinya orang-orang dayak ketika mereka berperang, Orang madura yang termasuk orang paling suka berkelahi dan jagoan di kalimatan tidak ada artinya bagi mereka, hanya dengan 10 orang anggota khusus pasukan dayak, ribuan madura di Sampit banyak yang tidak punya kepala. Mandau terbang menjadi satu fenomena yang sebagian orang bilang itu jelas tidak mungkin karena tidak masuk akal. tapi saya sendiri pernah melihat kehebatan mandau terbang tersebut dan saya juga pernah memegang senjata ciri khas dayak itu. Sunggu susah dipercaya, mandau adalah sejenis benda tajam dan berat bisa terapung diatas air. itulah Mandau sakti yang banyak membunuh pada kerusuhan sampit.

Suku Bukit meratus pada dasarnya adalah merupakan pecahan dari suku-suku primitif pegunungan meratus dan ada keterikatan dengan Suku Daya Kenyah di Kal-tim dan Kal-teng.

Bermuara pada sungai yang indah yang terletak di Hulu Sungat Tengah, Utara dan Selatan adalah merupakan sumber air kehidupan Dayak Bukit Meratus. Sungai itulah jantung dan detak budaya dayak bukit serta terkenal sampai ke manca negara dengan Rakit bambonya. Sudah banyak turis-turis asing yang datang ke Loksado untuk melihat keindahan alam yang berada di gugus Pegunungan Meratus tersebut.

Indah, Asri dan tenang. itulah nuansa alam yang akan kita dapatkan di daerah permukiman dayak loksado.