2008-06-14

Modalnya Bukan Hanya Duit

Tak punya banyak uang tapi ingin berwirausaha, apa bisa? Tapi buktinya memang ada saja pengusaha sukses tanpa mengandalkan modal (dalam arti dana,- Red) besar di awal bisnisnya ternyata meraih sukses. Bahkan sebagiannya lagi dengan dana nol, memberanikan diri untuk mulai berwirausaha.

Kondisi tersebut agaknya bisa sejalan jargon yang sering dibunyikan para pakar dan konsultan kewirausahaan, “Tidak punya uang, mari berwirausaha”. Maksudnya kurang lebih, berwirausaha dapat diandalkan sebagai salah satu sumber pendapatan, asalkan pebisnis memiliki modal kuat untuk berbisnis. Sementara uang bukanlah satu-satunya penentu bisa tidaknya sebuah bisnis dimulai.

Jangan lupa, modal tidak selalu identik dengan kepemilikan dana segar, melainkan juga bagaimana caranya memanfaatkan peluang serta waktu yang ada. Ketika ide hadir, apakah bisa dengan cepat direalisasikan. Apakah sudah siap dengan sikap mental positif dalam berbisnis? Masih banyak modal selain uang yang menentukan langkah seseorang dalam memulai bisnis.

Namun sungguh sayang, banyak langkah untuk memulai bisnis terhenti hanya karena alasan tidak memiliki modal uang. Sementara factor lain yang tak kalah penting sering terabaikan.

Lebih dari hanya sekedar kebutuhan uang, dunia kewirausahaan penuh dengan ketidakpastian. Sementara informasi yang dimiliki oleh yang akan memulai usaha sedikit. Oleh karenanya, seorang calon pebisnis dituntut untuk memiliki sikap berani bertindak, mengambil risiko.



Sikap Mental Positif

Dalam sebuah modul pendidikan kewirausahaan yang disusun oleh Avin Fadilla Helmi & Rista Bentara Megasari, terdapat beberapa aspek kepribadian dan motif yang berpengaruh dalam memanfaatkan peluang.

Ektraversi terkait dengan sikap sosial, asertif, aktif, ambisi, inisiatif, dan ekshibisionis. Sikap ini akan membantu entrepreneur untuk mengeksploitasi peluang terutama dalam memperkenalkan ide ataupun kreasi mereka yang bernilai kepada calon pelanggan, karyawan, dan sebagainya. Sikap ini membantu entrepreneur untuk mengombinasikan dan mengorganisasikan sumber daya dalam kondisi yang tidak menentu.

Agreebleeness (Kesepahaman), terkait dengan keramahan, konformitas sosial, keinginan untuk mempercayai, kerjasama, keinginan untuk memaafkan, toleransi, dan fleksibilitas dengan orang lain. Hal ini akan membantu entrepreneur dalam membangun jaringan kerjasama untuk kematangan bisnisnya terutama aspek dari keinginan untuk mempercayai orang lain.

Selanjutnya, pengambilan risiko, berkaitan dengan kemauan seseorang untuk terlibat dalam kegiatan berisiko. Beberapa risiko yang mungkin dihadapi oleh entrepreneur antara lain pemasaran, finansial, psikologis dan sosial. Seseorang yang memiliki perilaku pengambilan resiko yang tinggi akan lebih mudah dalam mengambil keputusan dalam keadaan yang tidak menentu dan mengorganisasikan sumber daya yang dimilikinya terutama dalam memperkenalkan produknya ke pembeli.

Sementara, hal yang tak kalah penting dalam menumbuhkan jiwa kewirausahaan adalah motivasi. Sebagian besar entrepreneur dimotivasi oleh keinginan untuk menentukan nasibnya sendiri, yaitu kebutuhan untuk berprestasi dan kebutuhan untuk independen.

Keinginan untuk berprestasi memicu seseorang untuk terlibat dengan penuh rasa tanggung jawab. Kebutuhan berprestasi yang tinggi dapat dilihat dari kemampuan individu dalam menghasilkan sesuatu yang baru terhadap masalah khusus. Selanjutnya, kebutuhan berprestasi juga dicirikan dengan adanya penentuan tujuan, perencanaan, dan pengumpulan informasi serta kemauan untuk belajar.

Ciri selanjutnya dari adanya kebutuhan berprestasi adalah kemampuan dalam membawa ide ke implementasi di masyarakat. Dengan demikian, kebutuhan berprestasi yang tinggi akan membantu seorang entrepreneur dalam menjalankan usahanya untuk memecahkan masalah sesuai dengan penyebabnya, membantu dalam menentukan tujuan, perencanaan, dan aktivitas pengumpulan informasi. Selain itu, kebutuhan informasi akan membantu entrepreneur untuk bangkit dengan segera ketika menghadapi tantangan.

Jadi uang bukanlah segalanya dalam memulai usaha. Untuk memulai sebuah bisnis, modal sikap mental positif tak kalah pentingnya dibandingkan modal uang. Bagaimana, Anda siap berbisnis?

Penguasaan Pasar dan Kemampuan Bisnis

Ingin membuka usaha toko kue tidak bisa memasak kue? Atau ingin membuka usaha butik tapi tidak bisa menjahit? Tidak masalah. Karena menguasai proses produksi sebuah usaha tidak mutlak diperlukan untuk memulai sebuah usaha. Sebuah toko kue yang tidak memproduksi sendiri bisa saja membeli atau memesan dari pihak lain. Begitu juga dengan toko butik.

Sekecil apapun usaha yang akan dimulai, beberapa hal sangat penting untuk dimiliki. Kemampuan membaca selera pasar serta pilihan target pasar yang tepat misalnya. Sehubungan dengan ini pemilihan tempat usaha tentu juga sangat menentukan keberhasilan.

Selanjutnya, usaha harus didukung dengan promosi yang baik. Untuk tahap awal, promosi bisa dilakukan melalui kenalan atau relasi. Semakin banyak relasi, kesempatan promosi tentunya terbuka lebih luas. Ditambah dengan tata tertib administrasi usaha merupakan langkah awal yang baik dalam menjalankan bisnis

Namun tak ada salahnya menambah keahlian sehubungan produksi bidang usaha yang akan digeluti. Dengan seseorang memiliki keahlian menjahit misalnya, akan dapat membangkitkan kreatifitas dalam memilih gaya dan ciri khas dari busana yang dijual. Gaya dan ciri khas tersebut bisa memberikan nilai lebih dibandingkan usaha sejenis.

Jika memungkinkan, rencanakan untuk selalu berusaha meningkatkan keahlian yang dapat menunjang bisnis. Kursus manajemen kewirausahaan, kursus pembukuan dan lain-lain patut dipikirkan bagi yang belum banyak memiliki pengetahuan di bidang ini. Memang sebagai pemilik sekaligus pimpinan usaha, seseorang tidak harus menjalankan segala sesuatu sendirian. Namun dengan memiliki pengetahuan secara umum akan membuat seseorang jauh lebih percaya diri dalam menjalankan usaha.

Persiapkan Bisnis dengan Matang

Tak semua orang yang memberanikan diri memulai bisnis berakhir menuai sukses. Diantaranya harus menerima kenyataan gagal, menutup atau beralih ke usaha lainnya. Sangat disayangkan sekali. Agar tak salah melangkah, ada baiknya bagi Anda yang ingin memulai bisnis, terlebih dahulu memahami konsep produk dan atau jasa yang akan dijalankan dengan baik. Pemahaman yang diperlukan tak hanya secara teknis produksi melainkan juga pasar dan prospek mulai dari lingkungan yang terkecil kepada lingkungan yang terbesar.

Membuat visi dan misi sehubungan usaha yang akan dirintis perlu ditetapkan sebagai panduan dalam berusaha. Tak jarang terjadi suatu usaha pada saat mulai berkembang pada tahap berikutnya mengalami kegagalan karena organisasi tersebut tidak memfokuskan diri kepada peningkatan kemajuan bisnis awal tetapi terlalu banyak mencoba mengembangkan bidang usaha lain yang baru.

Selain pemahaman terhadap usaha yang akan dijalani, kiat sukses lain dalam memulai sebuah usaha berikut adalah memiliki sikap mental positif. Satu tantangan yang dimiliki untuk menjadi wirausahawan sukses setidaknya adalah sabar, tidak pantang menyerah, terus belajar serta melihat permasalahan secara positif.

Secara statistik kebanyakan kegagalan disebabkan karena tidak adanya atau kurang efektifnya perencanaan dibuat. Asumsi-asumsi seperti kapasitas produksi, tingkat utilisasi produksi, proyeksi kenaikan harga dan biaya dan aspek lainnya dalam perencanaan bisnis hendaklah digambarkan secara akurat

Hal penting lainnya, setiap usaha dari yang paling kecil sekalipun membutuhkan manajemen yang baik untuk usaha berlangsung dengan baik. Sistem manajemen yang buruk akan mengakibatkan adanya biaya yang tidak perlu terbuang percuma.

Sumber daya manusia merupakan salah satu kunci keberhasilan usaha yang sangat penting. Merekrut pegawai yang tepat dan berpotensi sangat baik dapat menutup kelemahan manajemen, organisasi dan sistim dalam jangka pendek. Dengan SDM yang tepat maka kita sudah setengah jalan untuk menjadi sukses.

Dan jangan heran jika dalam memulai usaha calon entrepreneur akan mengalami banyak permasalahan dan krisis. Banyak kegagalan terjadi karena kurangnya kreativitas,kepemimpinan dan pembuatan keputusan yang tepat untuk mencari solusi yang baik.Kreativitas akan sangat membantu untuk menyesuaikan produk-produk agar dapat diterima oleh pasar dan juga melihat berbagai peluang dalam membangun usaha anda.

Pengetahuan dasar atas pengelolaan keuangan dan pembiayaan juga sangat penting dipersiapkan untuk mengembangkan usaha. Seringkali produksi terganggu karena pengelolaan keuangan yang tidak baik seperti kekurangan dana untuk pembelian bahan baku, alat-alat produksi dan lainnya.

Pemasaran sebagai ujung tombak keberhasilan penjualan produk atau jasa. Sebaikapapun produk atau jasa tanpa pemasaran yang baik maka akan sangat sukar untuk meningkat penjualan dan keuntungan usaha. Diantara yang harus dipikirkan adalah mempersiapkan pelayanan bagi pelanggan.

Kesalahan-kesalahan yang Menggagalkan Pendirian Usaha Baru

Pertama kali membangun bisnis tak jarang pebisnis dipenuhi oleh perasaan tidak yakin dengan jalan yang akan dijalani. Ketidakyakinan bahkan seringkali menyebabkan pasang surut keinginan dan upaya untuk mendirikan bisnis secara nyata.

Agar pebisnis tidak gagal dalam mendirikan usaha, berbagai hal perlu diperhatikan. Diantaranya adalah mempelajari kesalahan-kesalahan yang sebaiknya dihindari untuk mencapai pendirian usaha. Beberapa kesalahan yang bisa dengan pasti menggagalkan pendirian usaha baru, dipaparkan dalam sebuah konsultasi yang dipandu oleh Konsultan Bisnis Mario Teguh pada blog-nya.

Menurut Mario dalam konsultasi tersebut, kesalahan pertama yang pasti bisa menggagalkan upaya pendirian usaha/bisnis adalah memilih ide bisnis yang salah. Mario mengakui tidak ada ide bisnis yang salah. Namun yang kemudian menjadi sebuah kesalahan adalah ide bisnis tidak sesuai dengan pasar dan atau pribadi yang akan menjalankannya.

Selain itu, bisa juga disebabkan karena pebisnis tidak cukup pengetahuan mengenai bisnis yang akan dimulai. Menurutnya sekitar 90% dari kegagalan bisnis kewirausahaan disebabkan oleh kelemahan kepemimpinan dan pengelolaan usaha, yang bermuara pada tidak cukupnya pengetahuan. Hal itu yang kelihatannya menjebak banyak wirausahawan yang berbakat dan cerdas, karena mereka merasa sudah cukup tahu, dan mengabaikan perlunya menambah pengetahuan.

Hal lainnya mungkin juga disebabkan karena pebisnis tidak mempunyai rasa keberhasilan yang objektif. Dikatakan, orang yang jatuh cinta terlalu dalam dengan idenya sendiri, cenderung untuk menjadikan anggapan dan harapan sebagai realitas. Dan itu yang menjadikannya luput menaksir ukuran pasar yang akan dimasukinya, salah memperkirakan tingkat permintaan, dan mengaburkan definisi dari publik yang akan membeli darinya.

Kesalahan berikut yang bisa menyebabkan kgagalan mendirikan usaha adalah tidak cukup menjual. Di mana dengan adanya kesibukan membangun keberadaan dan bentuk usahanya, seorang wirausahawan bisa terlupakan keharusan untuk menjual. Dicontohkan, seperti seekor burung onta yang membenamkan kepalanya ke tanah, saat ketakutan; tidak sedikit wirausahawan menggantikan kewajiban untuk menjual dengan kesibukankesibukan yang sebetulnya bisa dilakukan oleh orang lain.

Masalah lainnya yang juga bisa menggagalkan pendirian usaha berhubungan dengan materi. Dua hal termasuk didalamnya adalah tidak cukup modal kerja dan tidak cukup uang untuk bernafas usaha.

Sikap yang Benar untuk Memulai Bisnis Sendiri

Bukan suatu hal mudah untuk memulai bisnis sendiri, tetapi sebaliknya, juga bukanlah hal sulit untuk dilakukan. Memulai bisnis pribadi merupakan hal yang menakutkan, dan sekaligus menarik. Mengapa? Di satu sisi, hal ini dapat menimbulkan Resiko besar, sedangkan di sisi lain, kesempatan besar dalam kehidupan juga sedang menanti. Oleh karena itu, sangat masuk akal jika Anda menjadi ingin tahu, apa saja sebenarnya, yang terlibat dengan diri Anda pada saat memulai berbisnis, dan apa saja yang bisa membuat langkah bisnis Anda ini bisa sukses.

Berikut ini ada beberapa hal, yang mungkin bisa membantu Anda untuk memikirkannya sebelum terjun langsung membuka sebuah bisnis:

1. Carilah jalan dari beberapa cara bisnis konvensional, dan cobalah. Di sini Anda tidak harus, dan memang tidak perlu langsung melakukan cara yang benar bukan? So, Business is Learning by Doing, isn't it?
2. Jadilah orang yang kreatif, fleksibel, dan cepat tanggap terhadap perubahan yang terjadi, dengan mendapatkan informasi tentang pangsa pasar, dan peristiwa-peristiwa yang baru saja terjadi, yang sekiranya bisa mempengaruhi pangsa pasar itu.
3. Apa tujuan pribadi Anda untuk berbisnis sendiri ini? Apa yang Anda kehendaki dalam hidup? Jenis penghasilan seperti apa yang Anda inginkan? Di manakah Anda berada 5 tahun, 10 tahun mendatang? Ini semua bisa menyatakan tujuan pribadi Anda, dan ini bukan hal sepele. Anda harus memiliki dan mengetahui tujuan pribadi yang benar-benar penting bagi Anda, karena perlu Anda ketahui, bukankah bisnis itu sendiri merupakan sesuatu yang menuntut?
4. Tanyakan pada diri sendiri, apakah Anda sedang melakukan sesuatu yang ingin dilakukan? Apakah Anda bekerja dengan orang-orang yang memang Anda ingin bekerja sama untuk melakukannya? Apakah menurut Anda, kira-kira pengembalian investasi sudah bisa seperti yang diharapkan? Jika ternyata muncul perasaan tidak senang, tidak "mood", maka bisa jadi Anda tidak akan menjadi pengusaha yang baik dan sukses.
5. Punyai ide bisnis yang disertai hasrat membara atau "passion" pribadi untuk segera memulai dan mengoperasikannya. Hasrat pribadi ini semestinya menjadi bagian dari apa yang Anda kehendaki dalam hidup. Jika tidak, jangan harap Anda bisa mengubah semua ide Anda menjadi bisnis yang sukses.
6. Lihat kembali dan pikirkan pengalaman kerja Anda. Pengalaman kerja adalah bagian dari ide bisnis. Jika Anda ingin membuka sebuah bisnis, ada baiknya jika Anda ikut program "on the job training" atau magang kerja lebih dulu di bisnis yang sekiranya Anda inginkan. Seperti di Komunitas TDA ini, ada program "Apprentice"...ini bisa juga dimanfaatkan.
7. Harus berusaha memiliki pengetahuan dasar berbisnis, jangan ngawur atau percaya begitu saja "omongan ngawur" tokoh-tokoh bisnis yang sudah jadi milyarder yang sering bilang, bahwa kalau mau bisnis ya jalanin aja gak perlu mikir. Saya jamin pada akhirnya, jika Anda mengikuti begitu saja "anjuran ngawur" itu, maka Anda akan benar-benar mikir belakangan, dan pusing seribu keliling, akibat bisnis Anda hancur, alias bangkrut dengan hutang melimpah. Ingat, pengetahuan dasar berbisnis ini merupakan salah satu pintu masuk untuk memulai bisnis Anda sendiri. Naluri, perasaan, ataupun intuisi bukanlah pengganti untuk pengetahuan. Jadi Anda harus mau belajar mendalami bisnis dengan ilmu pengetahuan.
8. Bertanyalah pada hati nurani Anda. Apakah Anda ingin mulai membuka bisnis baru itu karena ingin cepat menjadi kaya raya? Apakah Anda ingin cepat menjadi milyarder? Menurut saya, jika Anda ingin memulai bisnis sendiri dengan sikap seperti tersebut, maka itu bukanlah sikap yang benar. Uang memang penting, tetapi itu akan datang kemudian seperti yang Anda inginkan...setelah Anda melakukan usaha keras, tekun, pantang menyerah, dan dengan rasa hasrat membara.
9. Punyai "inner vision", yang mengarahkan Anda untuk melakukan semuanya dengan sebaik-baiknya! Berikan sesuatu yang dibutuhkan orang. Dengan “inner vision” seperti ini, maka yakinlah Anda akan dihargai orang terus-menerus, meskipun mungkin pada awalnya Anda belum menghasilkan uang yang banyak.
10. Jika Anda sudah memiliki sikap mau melakukan semuanya dengan sebaik-baiknya, maka ini akan membentuk Anda untuk memiliki komitmen sukses, dan membuat Anda untuk terus melangkah dari keadaan sekarang, untuk menjadi lebih baik dari hari ke hari. Dan, pada gilirannya nanti, Anda akan menjadi seorang yang kaya ide, punya visi, dan sanggup menerapkan sesuatu yang lebih baik daripada orang lain, bahkan orang yang mungkin Anda lihat sebagai sosok terbaik pada saat ini.

Belajar Membuat Proposal Bisnis

Punya ide bisnis bagus untuk dikembangkan, namun tidak memiliki cukup modal untuk memulainya? Salah satu jalan keluarnya adalah mencari pemodal atau investor yang bisa mendanai bisnis. Namun tentu saja membuat orang lain percaya dan tertarik untuk bekerjasama bukanlah hal yang mudah. Calon pebisnis perlu meyakinkan untuk tujuan tersebut.

Proposal bisnis bisa digunakan sebagai salah satu jalan untuk menarik investor. Pada intinya proposal bisnis merupakan penuangan segala pikiran pelaku bisnis tentang rencana bisnisnya ke depan. Lewat proposal bisnis juga calon pebisnis menyatakan tujuan, visi dan misi dari bisnis yang akan dijalankan. Harapannya tidak lain adalah, pemodal atau investor sepaham dengan tujuan, visi dan misi bisnis yang akan dijalankan, sehingga tergerak untuk mendanai bisnis.

Tapi tentu saja, membuat proposal bisnis yang baik dan menarik bukanlah hal yang mudah. Mau tidak mau calon pebisnis harus mempelajari terlebih dahulu teknik penulisan proposal yang baik dan benar serta menarik. Berguru pada yang pebisnis lain yang telah sukses, atau rajin membaca literatur tentang menyusun proposal bisnis bisa dijalankan. Banyak buku bacaan saat ini membahas topik tersebut.

Menyusun proposal yang baik, semestinya calon pebisnis menyesuaikan isinya dengan pembaca yang dituju (dalam hal ini investor). Dengan kata lain, calon pebisnis menguasai dengan baik kemudian memaparkan di dalam proposal tersebut tujuan penulisan. Untuk mencapai keinginan, mengetahui karakteristik calon investor yang dituju akan sangat membantu tercapainya tujuan pembuatan proposal.

Isi proposal bisnis disesuaikan dengan tujuan pembuatannya. Namun setidaknya ada beberapa hal yang tidak boleh terlupakan dalam membuat proposal. Diantaranya judul proposal, ringkasan proposal usaha, analisis pasar, aspek produksi, rencana pemasaran, dan rencana keuangan. Selain itu pada bagian khusus, bisa dijadikan bab lampiran, dimuat juga struktur organisasi atau manajemen, surat ijin usaha jika ada, dan gambar-gambar foto pendukung.

Semakin baik dan benar serta menarik susunan proposal, akan semakin besar kesempatan calon pebisnis bisa menggaet investor. Dan jika telah mahir membuat proposal bisnis, jalan untuk merentas kerjasama bisnis dengan berbagai pihak pun akan semakin terbuka. Karena menjaring investor hanyalah satu dari beberapa tujuan dibuatnya proposal bisnis. Selain untuk kepentingan menarik investor, proposal juga bisa digunakan untuk menarik pihak lain bekerjasama untuk kepentingan bisnis. (SH).

Membangun Bisnis Itu Perlu Konsep

Anda ingin berbisnis? Jangan tunda keinginan, mulai lah sekarang juga! Ajakan tersebut sering Kita baca dan dengar untuk memotivasi seseorang agar bersemangat dan berkeinginan untuk memulai bisnis yang sesungguhnya. Ada benarnya, karena jika ditunda-tunda bisa-bisa keinginan tersebut kandas karena terlalu banyak pertimbangan. Hanya saja ajakan tersebut bukan berarti bahwa memulai sebuah bisnis tidak membutuhkan persiapan.

Memulai bisnis yang baik membutuhkan sebuah konsep. Jika perlu konsep yang dibuat berbeda dalam artian lebih baik dibandingkan bisnis sejenis yang telah ada. Pertanyaan yang dapat membantu calon pebisnis membuat konsep adalah, seperti apa bisnis akan dijalankan?

Misalnya saja, calon pebisnis ingin mencoba bisnis berdagang kecil-kecilan produk tas. Untuk ini konsep berdagang yang akan dijalankan terlebih dahulu disusun dengan baik. Bagaimana penjualan dilakukan sehingga menarik pasar? Kemudian, siapa target pasarnya?

Membuat konsep bisnis seperti ini memerlukan kejelian calon pebisnis dalam melihat persaingan di pasar. Tak perlu ide-ide yang rumit, tapi buatlah konsep dengan pendekatan-pendekatan yang sederhana, namun langsung menuju pada pemecahan masalah, sehingga produk atau jasa mudah diterima oleh pasar.

Kembali pada contoh di atas, bisnis kecil-kecilan menjual tas. Namanya bisnis kecil-kecilan, ada kalanya calon pebisnis belum bisa atau belum berkeinginan menyewa/membeli kios atau toko sebagai etalase produk. Sementara menjual secara langsung kepada pelanggan, tentunya ada kelebihan yang harus ditawarkan. Jika tidak ada, bisa jadi pelanggan tidak berminat karena merasa lebih bebas memilih di toko dan harga mungkin tidak jauh berbeda. Nah untuk ini, konsep apa yang bisa digunakan? Misalnya calon pebisnis menawarkan pembayaran cicilan 2 kali untuk setiap produk yang akan dijual. Meski produk sejenis berharga sama dengan di toko, metode bayar dua kali ini bisa jadi salah satu penarik.

Daftar pertanyaan untuk bisnis terkait selanjutnya, darimana produk bisa didapatkan calon pebisnis sehingga memberikan hasil optimal? Untuk ini calon pebisnis tentu perlu mencari informasi tentang supplier produk yang cocok untuk konsep bisnis.

Dari penyusunan konsep sebuah bisnis, calon pebisnis selanjutnya bisa memperkirakan besaran marjin yang akan didapat. Selanjutnya kelihaian mengutak atik konsep sehingga memperoleh marjin dan pencapaian optimal yang diperkirakan akan memuaskan calon pebisnis.

Robert T Kiyosaki dalam gagasannya 'how to get rich' memberikan enam kiat yang dapat diaplikasikan seseorang untuk menjadi kaya. Salah satu kiat tersebut adalah penguasaan atas empat konsep bisnis yaitu pemasukan, pengeluaran, neraca aset, dan liabilities.

Jadi jika telah yakin ingin menjalankan sebuah bisnis, susun segera konsep bisnis yang akan dijalankan. Selanjutnya konsep tersebut akan jadi panduan calon pebisnis dalam menjalankan bisnis. Yakin lah, dengan membuat konsep sebuah bisnis yang baik sebelum memulainya, Anda akan lebih yakin dan optimis dalam menjalankan mimpi Anda.

Dahului Bisnis dengan Studi Kelayakan

Tak cukup hanya mengandalkan pengalaman dan daya intuisi untuk memulai sebuah bisnis. Lebih dari itu seorang calon pebisnis kini kian dituntut untuk melakukan studi kelayakan pada bisnis yang ingin dijalankan. Bukan hanya sekedar untuk kepentingan menilai kelayakan usaha yang akan dibangun, studi kelayakan saat ini sudah menjadi keharusan bagi calon pebisnis untuk kepentingan memulai bisnis.

Seperti diuraikan oleh Ahmad Subagyo, seorang bankir dan penulis buku studi kelayakan usaha pada website-nya yang bernama www.studikelayakan.com. “Awalnya studi kelayakan (SK) diperlukan hanya untuk menilai kelayakan usaha skala menengah dan besar, namun dekade ini studi kelayakan juga menjadi pra syarat kelengkapan kredit calon debitur baik usaha besar, menengah maupun kecil. Selain itu calon investor dalam menilai kelayakan bisnis yang akan didanainya selalu mensyaratkan adanya SK demikian juga pemerintah dalam pemberian ijin operasional juga mensyaratkan laporan SK,” urainya.

Lantas bagian apa saja yang harus diperhatikan calon pebisnis dalam membuat suatu SK? Masih dari sumber yang sama, disebutkan bahwa tidak ada cara yang baku dalam metode penyusunan studi kelayakan. Namun pada umumnya SK terdiri dari beberapa aspek, minimal terdiri dari (1) aspek pasar dan pemasaran, (2) aspek teknis produksi dan teknologis, (3) aspek manajemen, (4) aspek legal dan perijinan, dan (5) aspek keuangan. Sementara tingkat kerumitan, kedalaman, dan kompleksitas studi kelayakan tergantung dari obyek kajian studi itu sendiri.

Pada aspek pasar dan pemasaran calon pebisnis perlu meninjau beberapa hal penting. Tinjauan mengenai latar belakang bisa menjelaskan mengenai kronologis produk dan alasan mengapa objek tersebut dipilih, serta kondisi pasar atas produk secara umum. Berikutnya adalah masalah permintaan yang berisi tentang data jumlah permintaan terhadap produk berdasarkan data primer hasil survey, riset pasar, maupun data sekunder yang diperoleh dari sumber lain, misalnya data BPS, Lembaga Riset Nasional, dan laporan publikasi. Setelah mendapatkan data permintaan, selanjutnya dari data tersebut di proyeksikan ke depan (proyeksi permintaan), bagaimana kecenderungan permintaannya, ada kenaikan atau sebaliknya. Sementara pada bagian penawaran menjelaskan tentang jumlah produk sejenis yang ditawarkan oleh perusahaan lain, atau jumlah produk sejenis yang ada di pasaran, volume produksi perusahaan – perusahaan sejenis, sumber data lainnya yang dapat dimanfaatkan adalah data dari pengguna produk sejenis.

Berdasarkan hasil analisis sebelumnya yaitu permintaan dan penawaran , maka dapat dilakukan analisis peluang yaitu selisih antara demand dan supply. Perlu juga mendefinisikan produk yang menjelaskan tentang kualitas, spesifikasi, kemasan, bentuk fisik, material yang digunakan, dan nama produk (brand), disamping harga yang menjelaskan tentang metode penetapan harga yang digunakan, dan berapa harga yang ditetapkan untuk produk yang akan dilaunching.

Tak kalah penting di bagian pasar dan pemasaran ini yang dilihat adalah jalur distribusi ke konsumen. Dalam hal promosi, ditentukan media apa yang akan digunakan untuk mempromosikan produk, berapa biayanya dan dalam waktu berapa lama. Selain juga strategi pemasaran yang digunakan untuk menentukan kebijakan yang akan diambil oleh calon pebisnis berdasarkan data-data sebelumnya. Calon pebisnis juga perlu menentukan posisi yang tepat, apa saja kekuatan dan kelemahan perusahaan saat ini, dan peluang serta ancaman apa yang akan dihadapi oleh perusahaan dengan menggunakan analisis SWOT. Menentukan langkah dan strategi yang tepat atau keputusan strategi, sehingga produk dan perusahaan akan berhasil dalam persaingan. Dari penulusuran-penulusuran tersebut barulah calon pebisnis bisa melakukan penilaian kelayakan, apakah objek studi berdasarkan aspek pasar dan pemasaran ini dapat dinilai layak atau tidak.

Pada bagian berikut, yaitu aspek teknis dan produksi, Ahmad menjabarkan seleksi produk, deskripsi produk, mesin dan teknologi yang akan digunakan, lokasi usaha, proses produksi, lay out fasilitas mesin dan pabrik, serta luas dan kapasitas produksi.

Sedangkan pada bidang manajemen dan sumberdaya manusia calon pebisnis diajak mempersiapkan struktur organisasi, analisis dan deskripsi pekerjaan, rekrutmen dan seleksi, sistem kompensasi, program pengembangan karyawan, dan sistem informasi manajemen.

Beberapa masalah yang harus diperhatikan dalam aspek hukum dan legalitas diantaranya badan hukum, dan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga serta jenis-jenis ijin yang diperlukan.

Pada aspek keuangan dan ekonomi, bisa dilihat masalah seperti modal kerja, modal investasi, proyeksi laporan keuangan, penilaian investasi, yang kemudian bisa membuat analisa denganrasio keuangan dalam bentuk tingkat likuiditas atau rasio profitabilitas misalnya.

Agar studi bisa memberikan hasil yang maksimal, sebaiknya data serta sumber informasi yang digunakan valid, dan up to date. (SH)

10 Tips Memulai Bisnis yang Sukses

1. Kerjakan apa yang Anda sukai. Anda akan mencurahkan banyak waktu dan energi untuk memulai sebuah bisnis dan membangunnya menjadi usaha yang berhasil, jadi sangat penting bahwa Anda sangat menikmati secara mendalam apa yang Anda kerjakan, apakah menjalankan sewa pemancingan, mengkreasikan tembikar atau memberikan nasehat keuangan.

2. Mulai bisnis Anda ketika Anda masih bekerja. Berapa lama paling banyak orang bisa tanpa uang? Tidak lama. Dan ini akan menjadi waktu yang lama sebelum bisnis baru Anda benar-benar membukukan keuntungan. Menjadi karyawan ketika memulai bisnis berarti ada uang di saku ketika Anda memasuki proses memulai bisnis.

3. Jangan kerjakan hal tersebut sendirian. Anda membutuhkan dukungan ketika memulai bisnis (dan setelahnya). Seorang anggota keluarga atau teman yang dapat memberikan ide dan akan mendengat secara simpatik hingga hal penting tarakhir memulai bisnis tidak ternilai harganya.

4. Pertama dapatkan klien atau pelanggan. Jangan menanti sampai Anda telah secara resmi memulai bisnis hingga garis ini, karena bisnis Anda tidak dapat bertahan tanpa mereka. Kembangkan jaringan atau network, buat kontak. Jual atau berikan produk atau jasa Anda. Anda tidak dapat memulai pemasaran terlalu cepat.

5. Tulis perencanaan bisnis. Alasan penting membuat rencana bisnis adalah langkah ini dapat membantu Anda menghindari habisnya waktu dan uang mwmulai bisnis yang tidak akan sukses.

6. Lakukan riset. Anda akan mengerjakan banyak penelitian sepanjang rencana bisnis, tetapi itu barulah awalnya. Anda untuk menjadi ahli dalam industri Anda, produk dan jasa. Jika Anda telah selesai. Bergabung pada asosiasi industri atau profesional yang berhubungan dengan bisnis Anda sebelum memulai bisnis merupakan ide yang bagus.

7. Dapatkan bantuan profesional. Di satu sisi, hanya karena Anda menjalankan bisnis kecil, bukan berarti Anda harus menjadi ahli di bidang apa pun. Jika Anda bukan seorang akuntan, hire lah satu atau dua orang misalnya. Jika Anda ingin menulis kontrak, dan Anda bukanlah seorang lawyer, hire lah 1 orang. Anda akan membuang lebih waktu dan munkin juga uang untuk mencoba melakukannya sendiri pekerjaan dimana Anda tidak memiliki kualifikasi untuk mengerjakannya.

8. Dapatkan uang. Simpan jika harus, mendekati investor potensial dan pemberi pinjaman. Gambarkan perencanaan keuangan jatuh ke belakang. Jangan mengharapkan memulai bisnis dan kemudian berjalan ke dalam bank dan mendapatkan uang. Pemberi pinjaman tradisional tidak seperti ide baru dan tidak seperti bisnis tanpa pembuktian track records.

9. Jadi lah profesional semenjak memulai. Segala sesuatu tentang Anda dan cara Anda menjalankan bisnis membuat orang-orang tahu bahwa Anda seorang profesional yang menjalankan sebuah bisnis yang serius. Ini berarti mendapatkan semua pelrengkapan seperti kartu bisnis profesional, telepon bisnis, dan alamat email bisnis, dan memperlakukan orang secara profesional, cara yang sopan.

10. Jalankan hukum dan keluarkan pajak dengan benar pada kali pertama. Hal tersebut lebih sulit dan lebih mahal dibandingkan mengerjakannya setelah itu. Apakah bisnis anda butuh teregistrasi? Akankah Anda harus memiliki asuransi untuk karyawan atau deal dengan pajak gaji? Akan bagaimana bentuk bisnis yang Anda pilih mempengaruhi situasi pajak pendapatan Anda? Pelajari kewajiban pajak dan hukum sebelum Anda memulai bisnis dan mengoperasikannya.

Memahami 9 Aspek Penting Sebelum Memulai Usaha

Memulai bisnis bagi kebanyakan orang bukanlah hal yang mudah. Hal yang klasik, banyak pertimbangan di sana sini sehingga tak jarang membuat orang urung memulai bisnis. Semestinya memulai bisnis tidak menjadi salah satu sumber ketakutan bagi setiap orang. Untuk menghilangkan ketakutan dalam memulai bisnis, seseorang bisa membuat persiapan bisnis yang matang sehingga dapat menjalaninya dengan optimistis.

Salah satu seminar Gerald Abraham salah seorang penasehat bisnis pada sebuah firma hukum, juga pemilik dan direktur sebuah konsultan keuangan di tahun 2006, berisi tentang menjadi sukses dengan memahami 9 aspek penting sebelum memulai usaha.

1. Memahami konsep produk atau jasa secara baik

Sebelum memulai suatu usaha maka hal yang terpenting adalah pemahaman kita akan konsep produk atau jasa yang akan menjadi bisnis inti. Kita perlu memahami bukan hanya secara teknis produksi tetapi juga pasar dan prospek mulai daripada lingkungan yang terkecil kepada lingkungan yang terbesar. Dalam topik ini dibahas secara menyeluruh aspek-aspek yang penting dalam melakukan analisa atas kelayakan dan prospek produk termasuk produk-produk yang sama sekali baru dengan melihat sisi human behavior, kebutuhan pasar dan lainnya.

2. Membuat visi dan misi bisnis

Setiap orang yang mau memulai bisnis harus mengetahui visi dan misi yang akan menjadi panduan seseorang untuk tetap fokus kepada tujuan bisnis dan organisasi yang awal. Seringkali suatu usaha pada saat mulai berkembang pada tahap berikutnya mengalami kegagalan karena organisasi tersebut tidak memfokuskan diri kepada peningkatan kemajuan bisnis awal tetapi terlalu banyak mencoba mengembangkan bidang usaha lain yang baru. Dalam topik ini setiap orang akan belajar bagaimana membuat visi dan misi dalam kaitannya dengan latar belakang pribadi dan pengetahuan usaha yang akan anda rintis.

3. Perlunya winning, positive dan learning attitude untuk menjadi sukses

Sikap mental merupakan kunci keberhasilan atas usaha anda selain daripada pemahaman usaha anda. there is no over night success sesuatu yang harus dicamkan daripada setiap calon “entrepreneur” karena dibutuhkan waktu, sikap tidak menyerah, proses belajar secara kesinambunga, dan melihat permasalahan secara positif yang tidak membuat anda menjadi patah semangat namun melihat setiap peluang dan belajar atas setiap kegagalan.Anda akan belajar untuk mengembangkan sikap-sikap diatas untuk menjadi “bisnis entrepreneur” yang sukses.

4. Membuat perencanaan dan strategi bisnis yang efektif akan menghindari usaha daripada risiko bisnis dan keuangan.

Secara statistik hampir seluruh kegagalan bisnis kecil dan menengah disebabkan karena tidak adanya atau kurang efektifnya perencanaan bisnis yang anda buat. Asumsi-asumsi seperti kapasitas produksi, tingkat utilisasi produksi, proyeksi kenaikan harga dan biaya dan aspek lainnya dalam perencanaan bisnis haruslah menggambarkan secara akurat realitas pasar atau praktek yang ada dalam suatu industri. Sistematika perhitungan dan proyeksi pendapatan dan biaya harus dibuat secara tepat sehingga membantu setiap calon pengusaha untuk menghitung secara akurat kebutuhan modal investasi dan modal kerja termasuk struktur biaya untuk persiapan awal, tahap percobaan, produksi secara komersial, inventori, distribusi, pemasaran, administrasi, sumber daya manusia dan juga komponen pendapatan usaha yang terdiri dari pendapatan inti dan tambahan. Pemahaman yang baik atas hal ini juga akan membantu calon entrepreneur untuk dapat mengindentifikasi potensi resiko bisnis, manajemen dan keuangan dan membuat langkah-langkah pengendalian untuk dapat menghindari setiap resiko tersebut.

5. Pengetahuan dasar manajemen, organisasi dan sistem akan menghindari usaha daripada risiko manajemen.

Setiap usaha dari yang paling kecil sekalipun membutuhkan manajemen yang baik untuk memastikan proses pemasaran, produksi, distribusi dan penjualan berlangsung dengan baik. Sistem manajemen yang buruk akan mengakibatkan adanya biaya yang tidak perlu seperti bahan baku yang terbuang, pekerja yang tidak produktif karena pengawasan yang tidak efektif dan deskripsi pekerjaan yang tidak jelas, koordinasi dan komunikasi antar pegawai yang tidak efektif sehingga banyak keputusan yang terlambat, perekrutan pegawai yang tidak efektif sehingga banyak pegawai yang keluar masuk dan membuang banyak waktu dan biaya, pelatihan yang tidak baik sehingga produktivitas pegawai yang rendah dan masih banyak lagi permasalahan organisasi. Dalam topik ini kami akan memberikan pengetahuan dasar dan aspek-aspek yang sangat penting yang harus dipelajari oleh calon bisnis entrepreneur untuk menghindari resiko manajemen yang dapat menyebabkan kegagalan usaha.

6. Optimalisasi sumber daya manusia maka 50% usaha Anda sudah berhasil.

Sumber Daya Manusia atau SDM merupakan salah satu kunci keberhasilan usaha yang sangat penting. Banyak pakar yang menyadari bahwasanya untuk memulai usaha seringkali apabila kita merekrut pegawai yang tepat dan berpotensi sangat baik dapat menutup kelemahan manajemen, organisasi dan sistim dalam jangka pendek. Dengan SDM yang tepat maka kita sudah setengah jalan untuk menjadi sukses. Topik ini akan membantu kita untuk memahami kriteria pegawai yang baik dan sesuai dengan kebutuhan usaha, manajemen SDM secara umum termasuk sistim penilaian kinerja pegawai sehingga setiap pegawai akan merasa puas dan juga bagaimana memotivasi pegawai baik secara psikologi umum maupun dengan sistim insentif untuk mengoptimalkan kinerja pegawai.

7. Mengapa kreativitas, kepemimpinan dan proses pembuatan keputusan sangat penting?

Dalam memulai usaha umumnya setiap calon entrepreneur akan mengalami banyak permasalahan dan krisis. Banyak kegagalan terjadi karena kurangnya kreativitas, kepemimpinan dan pembuatan keputusan yang tepat untuk mencari solusi yang baik. Kreativitas seperti “thinking outbox” atau kemampuan melakukan analisa permasalahan di luar pemahaman yang sudah ada dan mencari alternatif solusi yang kreatif akan sangat membantu usaha anda untuk berhasil. Kreativitas juga akan sangat membantu anda untuk menyesuaikan produk-produk anda agar dapat diterima oleh pasar dan juga melihat berbagai peluang dalam membangun usaha anda. Kepemimpinan sangat penting dalamkrisis untuk membuat setiap pegawai dan semua orang yang terlibat dalam usaha anda percaya bahwasanya anda tidak panik, menjadi tempat last resort solusi atas semua permasalahan dan menjadi panutan. Proses Pembuatan Keputusan akan membantu anda dalam mencari alternatif solusi dan memilih yang terbaik untuk usaha dan organisasi anda. Dalam topik ini anda akan mendapatkan cara-cara mengembangkan kreativitas usaha anda, ciri-ciri kepemimpinan yang cocok dengan latar belakang pribadi anda dan bagaimana proses yang benar dalam membuat keputusan dalam setiap permasalahan.

8. Pengetahuan dasar pengelolaan keuangan dan pembiayaan

Pemahaman atas aspek ini adalah sangat penting dalam perkembangan usaha anda. Seringkali produksi terganggu karena pengelolaan keuangan yang tidak baik seperti kekurangan dana untuk pembelian bahan baku, alat-alat produksi dan lainnya. Dalamtopik ini akan dibahas pengetahuan dasar atas cash flow atau arus kas yang seperti darah dalam tubuh manusia, biaya pendanaan, pembiayaan modal kerja dan investasi, struktur modal, aset perusahaan, penyertaan modal dan lainnya.

9. Pemasaran, pelayanan dan product brand

Pemasaran merupakan ujung tombak keberhasilan penjualan produk atau jasa. Sebaik apapun produk atau jasa tanpa pemasaran yang baik maka akan sangat sukar untuk meningkat penjualan dan keuntungan usaha. Di lain pihak tanpa pelayanan yang baik kepada pelanggan maka akan sangat sukar suatu usaha untuk memperoleh pelanggan yang loyal yang merupakan kunci perkembangan usaha. Dengan pelanggan yang loyal maka pekerjaan pemasaran akan lebih mudah karena pelayanan yang baik akan menciptakan product brand yang baik kepada calon pelanggan baru. Dalam topik ini akan dibahas secera menyeluruh semua aspek penting dalam membuat strategi pemasaran, identifikasi pelayanan yang dibutuhkan pelanggan dan bagaimana menciptakan product brand dan efeknya kepada keberhasilan usaha.