2006-06-01

HYPNOTHERAPY

Alam bawah sadar atau yang suka disebut jiwa atau pikiran bawah sadar adalah pusat kontrol manusia dalam berpikir sehari-hari. Manusia beraktifitas biasa-biasapun baik dia sadar atau tidak sadar, selalu tergantung dari apa yang terprogram dalam alam bawah sadarnya. Ingatan (memory) di otak adalah bagian utama program dari alam bawah sadar si manusia agar beraktifitas sehari-hari dalam keadaan sadar. Salah satu contoh adalah kemampuan menyetir kendaraan bermotor yaitu mobil. Ketika masih belajar menyetir, otak manusia akan benar-benar berkonsentrasi (memasuki keadaan Alpha di frekwensi 7-12 Hz ) agar cara-cara menyetir mobil benar-benar masuk ke dalam gudang memory. Selanjutnya setelah beberapa otak akan menyusun secara rapih ingatan-ingatan tersebut, maka alam bawah sadar akan secara otomatis menjalankan program sehingga kita tidak usah kepayahan berkonsentrasi saat menyetir mobil tersebut. Begitupula dengan trauma dan phobia. Trauma dan phobia amat erat kaitannya dengan ingatan kita. Ketika kita mengalami kejadian buruk dan itu benar-benar membekas dalam ingatan, maka response dari alam bawah sadar akan otomatis memprogram pikiran kita disaat sadar bahwa bila kita bertemu hal-hal yang mirip atau berkaitan dengan ingatan buruk kita, maka kita akan menolak/menjauhi hal tersebut.

Manusia pada dasarnya memiliki roh yang berfungsi sebagai baterei dan jiwa (pikiran) yang berfungsi energynya. Jiwa (pikiran) sebagai software yang berada di otak sebagai hardware. Ibarat sebuah komputer, yang disentuh terapi hipnosis atau autohipnosis sebenarnya software (piranti lunak), yakni jiwanya (pikiran). Bukan otak yang bisa diibaratkan hardware (piranti keras). Nah, tugas hipnosis adalah mengungkap rekaman-rekaman dalam alam bawah sadar (pikiran yang tersimpan di otak), membuang rekaman-rekaman negatif, dan memasukkan yang positif.

Dalam proses hipnosis yang terjadi adalah terapis memandu subjek (orang yang dihipnosis) agar dapat-dengan mudah masuk ke dalam keadaan hipnosis. indakan atau perilaku yang terjadi karena proses hipnosis oleh terapis adalah hasil sugesti yang sangat persuasif sehingga subjek terpengaruh.

Proses Hipnotis berperan membantu bagaimana alam bawah sadar itu terbuka, dan disaat terbuka itulah program-program yang sudah tertanam di alam bawah sadar bisa kita setting sesuai kehendak kita. Memang program itu tidak mungkin kita hapus, tapi kita bisa lakukan penutupan program agar phobia atau trauma tersebut bisa dihilangkan, yaitu dengan menanamkan ingatan-ingatan yang baru untuk mengcounter ingatan yang lama, dimana ingatan kejadian buruk tsb menimpa si pasien. Disamping itu, hipnotis juga bisa berguna untuk memaksimalkan potensi yang ada di diri kita, termasuk meningkatkan daya tahan tubuh (kekebalan tubuh) dan juga meningkatkan motivasi kita untuk mencapai sesuatu. Dengan hipnotis, orang yang sakit bisa mempercepat pemulihan tubuhnya sendiri secara maksimal dan juga mengurangi rasa sakit yang diderita. Hipnotis juga sangat efektif diterapkan pada pasien-pasien psikosomatis, yaitu penyakit fisik yang diakibatkan beban psikis (stress) yang terakumulasi.

Kalau badan sudah telanjur sakit, kita bisa melakukan terapi dengan autohipnosis. Segala macam memori negatif dalam alam bawah sadar dihapus. Sementara, kalau penyakit sudah muncul di badan kasar (jasmani), pengobatan dilakukan secara fisik. Ini tugas dokter. Namun, kalau hanya penyembuhan secara fisik, masih ada kemungkinan penyakit timbul lagi, karena dalam jiwanya (badan halus) masih tersimpan rekaman itu. Urusan yang tidak kasat mata ini menjadi target terapi hipnosis atau autohipnosis.

Ada beberapa hal yang perlu ditekankan dalam hipnoteraphy ini, pertama keadaan rileks si pasien bisa lebih tercapai, karena pada saat rileks itulah sebenarnya kondisi tubuh dan otak bisa memasuki alam bawah sadarnya, dan disaat itulah hal-hal yang luar biasa dapat kita kondisikan. Oleh karena itu, sudah saatnya manusia itu bisa memprogram alam bawah sadarnya sendiri guna mencapai kualitas kehidupan yang jauh lebih baik.